Sabtu, 12 Juli 2014

PROPOSISI



PROPOSISI

A. Proposisi
Proposisi adalah pernyataan bernilai benar(T) atau  bernilai salah(F), tetapi tidak kedua-duanya.
Dalam dunia digital nilai kebenaran(T) biasa diganti dengan 1 dan nilai  kesalah diganti dengan 0.
Contoh proposisi :
  1. 10 adalah bilangan genap.
  2. Ibu kota jawa barat adalah Surabaya
B. Tabel Kebenaran
  • Konjungsi bernilai benar jika keduanya bernilai benar selain itu nilainya salah.
  • Disjungsi bernilai salah jika keduanya bernilai salah selain itu bernilai benar.
  • Negasi merupakan kebalikan dari nilai yang di inputkan.
=>   Tabel Konjungsi

=> Tabel Disjungsi

=> Tabel Negasi

TAUTOLOGI DAN KONTRADIKSI
A.   Tautologi
Tautologi adalah pernyataan majemuk yang selalu benar untuk semua kemungkinan nilai kebenaran dari pernyataan-pernyataan komponennya. Sebuah Tautologi yang memuat pernyataan Implikasi disebut Implikasi Logis. Untuk membuktikan apakah suatu pernyataan Tautologi, maka ada dua cara yang digunakan. Cara pertama dengan menggunakan tabel kebenaran, yaitu jika semua pilihan bernilai B (benar) maka disebut Tautologi, dan cara kedua yaitu dengan melakukan penjabaran atau penurunan dengan menerapkan sebagian dari 12 hukum-hukum Ekuivalensi Logika.[1][1]
Contoh:
Lihat pada argumen berikut:
Jika Tono pergi kuliah, maka Tini juga pergi kuliah. Jika Siska tidur, maka Tini pergi kuliah. Dengan demikian, jika Tono pergi kuliah atau Siska tidur, maka Tini pergi kulah.
Diubah ke variabel proposional:
A  Tono pergi kuliah
B  Tini pergi kuliah
C  Siska tidur
Diubah lagi menjadi ekspresi logika yang terdiri dari premis-premis dan kesimpilan. Ekspresi logika 1 dan 2 adalah premis-premis, sedangkan ekspresi logika 3 adalah kesimpulan.
(1)   A → B                             (Premis)
(2)   C → B                             (premis)
   (3) (A V C) → B                  (kesimpulan)
Maka sekarang dapat ditulis: ((A → B) ʌ (C → B)) → ((A V C) → B        
A
B
C
A → B
C → B
(A → B) ʌ (C → B)
A V C
(A V C) → B

B
B
B
B
S
S
S
S
B
B
S
S
B
B
S
S
B
S
B
S
B
S
B
S
B
B
S
S
B
B
B
B
B
B
S
B
B
B
S
B
B
B
S
S
B
B
S
B
B
B
B
B
B
S
B
S
B
B
S
S
B
B
S
B
B
B
B
B
B
B
BB
Dari tabel kebenaran diatas menunjukkan bahwa pernyataan majemuk :
 ((A → B) ʌ (C → B)) → ((A V C) → B adalah semua benar (Tautologi)[2][2].
Contoh tautologi dengan menggunakan tabel kebenaran:
1.      [(p  q) ʌ p] p  q
Pembahasan:
p
q
(p  q)
(p  q) ʌ p
[(p  q) ʌ p] p  q
B
B
S
S
B
S
B
S
B
S
B
B
B
S
S
S
B
B
B
B
    (1)               (2)            (3)                  (4)                                 (5)
Berdasrkan tabel diatas pada kolom 5, nilai kebenaran pernyataan majemuk itu adalah BBBB. Dengan perkataan lain, pernyataan majemuk           [(p  q) ʌ p] p  q selalu benar
Pembuktian dengan cara kedua yaitu dengan penjabaran atau penurunan dengan menerapkan sebagian dari 12 hukum-hukum ekuivalensi logika.
Contoh:
a.     (p ʌ q)  q
Penyelesaian:
(p ʌ q)  q  ~(p ʌ q) v q
                         ~p v ~q v q
             ~p v T
             T .............(Tautologi)[3][3]
Dari pembuktian diatas telah nampaklah bahwa pernyataan majemuk dari (p ʌ q)  q adalah tautologi karena hasilnya T (true) atau benar.

Pembuktian dengan menggunakan tabel kebenaran dari pernyataan majemuk  (p ʌ q)  q yaitu:
P
q
(p ʌ q)
(p ʌ q)  q
B
B
S
S
B
S
B
S
B
S
S
S
B
B
B
T
Pada tabel diatas nampaklah bahwa kalimat majemuk (p ʌ q)  q merupakan Tautologi.

B.   Kontradiksi
Kontradiksi adalah kebalikan dari tautologi yaitu suatu bentuk pernyataan yang hanya mempunyai contoh substansi yang salah, atau sebuah pernyataan majemuk yang salah dalam segala hal tanpa memandang nilai kebenaran dari komponen-komponennya. Untuk membuktikan apakah suatu pernyataan tersebut kontradiksi, maka ada dua cara yang digunakan. Cara pertama dengan menggunakan tabel kebenaran, yaitu jika semua pilihan bernilai F  atau salah maka disebut kontradiksi, dan cara kedua yaitu dengan melakukan penjabaran atau penurunan dengan menerapkan sebagian dari 12 hukum-hukum Ekuivalensi Logika.[4][4]

Contoh dari Kontradiksi:
1.      P ʌ (~p ʌ q)
Pembahasan:
p
q
~p
(~p ʌ q)
P ʌ (~p ʌ q)
B
B
S
S
B
S
B
S
S
S
B
B
S
S
B
S
S
S
S
S
Ini adalah tabel kebenaran yang menunjukkan kontradiksi dengan alasan yaitu semua pernyataan bernilai salah (F).

EKUIVALENSI LOGIKA
Dua atau lebih pernyataan majemuk yang mempunyai nilai kebenaran sama disebut ekuivalensi logika dengan notasi “  dua buah pernyataan majemuk dikatakan ekuivalen, jika kedua pernyataan majemuk itu mempunyai nilai kebenaran yang sama untuk semua kemungkinan nilai kebenaran pernyataan-pernyataan komponen-komponennya.
Hukum-Hukum Ekuivalensi Logika:
1.      Hukum komutatif:
p ʌ q  q ʌ p
p v q q v p
2.      Hukum asosiatif:
(p ʌ q) ʌ r  p ʌ (q ʌ r)
(p v q) v r  p v (q v r)
3.      Hukum distributif:
p ʌ (q v r)  (p ʌ q) v (p ʌ r)
p v (q ʌ r)  (p v q) ʌ (p v r)
4.      Hukum identitas:
p ʌ T  p
p v F  p
5.      Hukum ikatan (dominasi):
P v T  T
P v F  F
6.      Hukum negasi:
P v ~p  T
P ʌ ~p  F
7.      Hukum negasi ganda (involusi):
~(~p)  p
8.      Hukum idempoten:
P ʌ p  p
p v p  p
9.      Hukum de morgan:
~( p ʌ q)  ~p v ~q
~(p v q)  ~p ʌ ~q
10.   Hukum penyerapan (absorpsi):
p v (P ʌ q)  p
P ʌ (p v q)  p
11.  Hukum T dan F:
~T  F
~F  T
12.  Hukum implikasi ke and/or:
P  q  ~p v q[5][5]
Dengan adanya hukum-hukum diatas, penyelesaian soal-soal baik yang bersifat tautologi, kontradiksi dan ekuivalensi logika tidak hanya menggunakan tabel kebenaran namun juga bisa dengan menggunakan jalan penurunan yaitu dengan memanfaatkan 12 (dua belas) hukum-hukum ekuivalensi logika tersebut.
Dengan menggunakan prinsip-prinsip di atas, maka kalimat-kalimat yang kompleks dapat disederhanakan, seperti contoh berikut:
1.      Buktikan ekuivalensi berikut: ~(p v ~q) v (~p ʌ ~q)  ~p
Jawab:
~(p v ~q) v (~p ʌ ~q)  (~p ʌ q) v (~p ʌ ~q)
                                      ~p ʌ (q v ~q)
                                      ~p ʌ T
                                      ~p ...........(terbukti)
2.      Tunjukkan bahwa:  ~(p v q)  (~p ʌ ~q)
Tabel kebenaran ~(p v q) dan (~p ʌ ~q) yaitu:
p
q
~p
~q
p v q
~(p v q)
(~p ʌ ~q)
B
B
S
S
B
S
B
S
S
S
B
B
S
B
S
B
B
B
B
S
S
S
S
B
S
S
S
B
   (1)         (2)        (3)      (4)        (5)               (6)                    (7)  
Dari tabel diatas pada kolomk (6) dan (7), jelas bahwa ~(p v q)  (~p ʌ ~q).
Jadi, ~(p v q)  (~p ʌ ~q).



FUNGSI PROPOSISI DAN HIMPUNAN KEBENARAN

Fungsi Proposisi untuk mengetahui penggunaan kalimat. Dalam kalkulus proposisi yang ditinjau adalah nilai kalimat deklaratif (true/false).

Himpunan kebenaran  adalah kumpulan lambang huruf kapital yang diterangkan dengan jelas  untuk menyatakan himpunan secara benar (True) anggota mana yang bukan anggota dari himpunan itu.

PENGUKUR JUMLAH UNIVERSAL

 Penyataan yang mengandung ukuran jumlah mengandung kata semua, setiap, beberapa, ada dan sebagian.
Contoh :

A.    Semua kucing mengeong
B.     Tiap-tiap manusoia yang dilahirkan memeiliki seorang ibu
C.     Setiap langit berbentuk bola
D.    Setiap bilangan asli lebih besar dari pada nol.

NEGASI LINGKARAN
Adalah suatu pernyataan yang nilai kebenarannya berlawanan dengan nilai kebenaran dari pernyataan semula, Negasi dari P ditulis ~P atau P̅
Sifat Negasi : Jika P benar, maka ~P salah dan P salah, maka ~P benar.

 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar