Senin, 23 Juni 2014

METODE ILMIAH

         Metode ilmiah atau proses ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.

1. MEMBEDAKAN CARA MEMPEROLEH PENGETAHUAN YANG ILMIAH DAN NON-ILMIAH

1.1 Pengetahuan Ilmiah
             Yang membedakan manusia dengan makhluk lain adalah, akal. Manusia dibekali akal untuk berfikir. Berfikir adalah kegiatan mental yang menghasilkan pengetahuan. Pada dasarnya pengetahuan dibagi menjadi dua; pengetahuan ilmiah dan nonilmiah. Pengetahuan nonilmiah adalah pengetahuan yang didapat dari suatu pengalaman dan tidak dapat diuji.
Kebenarannya, kalau pun dapat dibuktikan harus melalui tahapan-tahapan keilmuan, misalkan: keampuhan suatu benda yang bisa memanggil roh halus. Sedangkan sesuatu yang dapat diuji kebenarannya maka termasuk dalam pengetahuan ilmiah, misalkan: manfaat oralit sebagai obat penyembuh diare, manfaat susu untuk memperbaiki kerusakan tulang.
          Pengetahuan adalah khazanah kekayaan mental yang memperkaya kehidupan manusia, sebab pengetahuan adalah sumber jawaban terhadap berbagai macam pertanyaan di kehidupan manusia, pengalaman yang dirasakan oleh panca indra, diolah melalui akal.
           Pengetahuan sifatnya spontan, subjektif, dan intuitif. Pengetahuan berkaitan dengan kebenaran dan informasi mengenai suatu realitas. Manusia mampu mengembangkan pengetahuan, sebab manusia mempunyai bahasa yang mampu mengkomunikasikan informasi dan jalan pikirannya, dan dapat mengembangkan pengetahuannya.

   Pengetahuan memiliki ciri-ciri yang spesifik mengenai apa (ontologi), bagaimana (epistemologi) dan untuk apa (aksiologi). Ketiga ciri-ciri tersebut disusun sehingga menjadi ontologi ilmu berkaitan dengan epistemologi ilmu dan epistemologi ilmu akan berkaitan dengan aksiologi  ilmu dan seterusnya.
       Pengetahuan ilmiah atau pengetahuan sebagai ilmu diperlukan manusia untuk menawarkan berbagai kemudahan dalam mencari jawaban atas pertanyaan, maka diperlukan ketiga landasan. Persoalan yang dihadapi oleh epistemologi adalah dengan memperhitungkan aspek ontologi dan aksiologi mana yang cocok. Misalnya: apa yang menjadi penyebab daerah sering mengalami bencana tanah longsor?

    Kita mengenal pengetahuan sebagai ilmu atau ilmu pengetahuan. Ilmu(sains) berasal dari bahasa  latin Scientia yang berarti knowledge,adalah ilmu dipahami sebagai proses penyelidikan yang berdisiplin, yang memiliki tujuan untuk meramalkan dan memahami gejala-gejala yang terjadi; bisa berupa fenomena sosial atau pun fenomena-fenomena alam.

Pengetahuan ilmiah atau ilmu pengetahuan dibedakan menjadi:
1. Ilmu Pengetahuan Fisis-Kuantitatif                 
            Adalah pengetahuan empiris, yang diperoleh melalui pengalaman pancaindra dan dilakukan memalui tahapan observasi dengan melakukan analisis dari data yang diperoleh dari fenomena empiris. Yang termasuk dalam kelompok Fisis-Kuantitatif adalah geologi, biologi, antropologi, sosiologi, komunikasi, ekonomi, psikologi dan lain sebagainya.
2. Ilmu Pengetahuan Formal-Kuantitatif
          Adalah ilmu pengetahuan yang diperoleh dengan cara melakukan analisis refleksi yaitu dengan cara mencari hubungan antara konsep-konsep. Yang termasuk dalam kelompok Formal-Kuantitatif adalah logika formal; matematika, fisika, kimia, dan lain sebagainya.
3. Ilmu Pengetahuan Metafisis-Substansial
       Adalah ilmu pengetahuan filsafat, yaitu ilmu yang didapat dengan cara melakukan analisis refleksi berupa pemahaman, penafsiran, spekulasi, penilaian kritis dan logis rasional. Dengan mencari hakikat prinsip yang melandasi keberadaan dari keseluruhan yang nyata

1.2 Pengetahuan Non Ilmiah
            Pengetahuan non ilmiah adalah serapan indera terhadap pengalaman hidup sehari-hari yang tidak perlu dan tidak mungkin diuji kebenarannya sehingga tidak dapat dikembangkan menjadi pengetahuan ilmiah. Contoh Pengetahuan Non Ilmiah : Dilarang berdiri di tengah lapangan saat hujan. Dilarang memakai baju berwarna hijau di pantai selatan. Dilarang mengunakan payung di dalam rumah.

2. LANGKAH-LANGKAH OPERASIONAL METODE ILMIAH
            Salah satu syarat ilmu pengetahuan ialah bahwa materi pengetahuan itu harus diperoleh melalui metode ilmiah. Ini berarti bahwa cara memperoleh pengetahuan itu menentukan apakah pengetahuan itu termasuk ilmiah atau tidak. Metode ilmiah tentu saja harus menjamin akan menghasilkan pengetahuan yang ilmiah, yaitu yang bercirikan objektivitas, konsisten, dan sistematik.

          Langkah-langkah operasionalnya adalah sebagai berikut :
1)    Perumusan masalah; yang dimaksud dengan masalah di sini adalah merupakan pernyataan apa, mengapa, ataupun bagaimana tentang objek yang diteliti. Masalah ini harus jelas batas-batasnya serta dikenal faktor-faktor yang mempengaruhinya.

2)  Penyusunan hipotesis; yang dimaksud dengan hipotesis adalah suatu perny ataan yang menunjukkan kemungkinan-kemungkinan jawaban untuk memecahkan masalah yang telah ditetapkan. Dengan kata lain, hipotesis merupakan dugaan yang tentu saja didukung oleh pengetahuan yang ada. Hipotesis juga dapat dipandang sebagai jawaban sementara dari permasalahan yang harus diuji kebenarannya  dalam suatu observasi atau eksperimentasi.

3)   Pengujian hipotesis; yaitu berbagai usaha pengumpulan fakta-fakta yang relevan dengan hipotesis yang telah diajukan untuk dapat memperlihatkan apakah terdapat fakta-fakta yang mendukung hipotesis tersebut atau tidak. Fakta-fakta ini dapat diperoleh melalui pengamatan langsung dengan mata atau melalui teleskop atau dapat juga melalui uji coba atau eksperimentasi.

4)    Penarikan kesimpulan; penarikan kesimpulan ini didasarkan atas penilaian melalui analisis dari fakta-fakta (data), untuk melihat apakah hipotesis yang diajukan itu diterima atau tidak. Hipotesis itu dapat diterima bila fakta-fakta yang terkumpul itu mendukung pernyataan hipotesis. Bila fakta-fakta pernyataan hipotesis. Hipotesis yang diterima merupakan suatu pengetahuan yang kebenarannya telah diuji secara ilmiah, dan merupakan bagian dari ilmu pengetahuan.

       Keseluruhan langkah tersebut di atas harus ditempuh melalui urutan yang teratur, di mana langkah yang satu merupakan landasan bagi langkah berikutnya. Dari keterangan-keterangan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa ilmu pengetahuan merupakan pengetahuan yang disusun secara sistematis, berlaku umum dan kebenarannya telah diuji secara empiris.

3. KEUNGGULAN DAN KETERBATASAN SERTA PERANAN METODE ILMIAH

           Metode ilmiah memang selalu digunakan dalam penulisan karya ilmiah, namun metode ilmiah juga memiliki keunggulan dan keterbatasan. Berikut ini, saya akan menjelaskan keunggulan, keterbatasan, serta peranan metode ilmiah.

Keunggulan metode ilmiah :
a.mencintai kebenaran obyektif, bersifat adil dan hidup bahagia    
                                 
b.kebenaran tidak absolut karena kebenaran dicari secara terus menerus    
                   
c.dengan ilmu pengetahuan kita tidak dapat dengan mudah percaya pada takhayul, astrologi  maupun untung-untungan karena terjadi proses yang teratur di alam                
d.dengan ilmu pengetahuan kita memiliki rasa ingin tahu yang lebih banyak           
  
e.dengan ilmu pengetahuan kita tidak mudah berprasangka tetapi dapat berpikir secara terbuka,  obyektif, dan toleran                                                               
                                                
f.dengan metode ilmiah kita tidak mudah percaya tanpa bukti      
                                 
g.dengan metode ilmiah kita jadi memiliki sikap optimis, teliti, berani membuat pernyataan yang benar menurut ilmiah

Keterbatasan metode ilmiah :
a.metode ilmiah bersifat tentatif yaitu sebelum ada kebenaran ilmu yang dapat menolak kesimpulan maka kesimpulan dianggap benar. tetapi kesimpulan ilmiah bisa berubah sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

b.metode ilmiah tidak dapat membuat kesimpulan tentang baik buruk sistem nilai dan juga tidak dapat menjangkau tentang seni dan estetika

Peranan metode ilmiah :
a.metode ilmiah berperan untuk memberikan penjelasan logis dalam ilmu empiris               
b.sebagai landasan dalam melakukan suatu penelitian ilmiah     
                                  
c.berperan dalam memberikan bukti yang konkrit terhadap suatu ilmu pengetahuan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar