A. Aspek psikologis dari individu
pengguna internet
Apa itu internet? Tentunya hampir
sebagian masyarakat di dunia sudah mengenal istilah internet itu sendiri
berasal dari kata dari interconnection-networking, bila dijabarkan
secara sistem global maka internet merupakan jaringan komputer diseluruh
penjuru dunia yang saling terhubung satu sama lain dengan menggunakan standar Internet
Protocol Suite (TCP/IP) sehingga antara komputer dapat saling
mengakses informasi dan bertukar data. Internet mencangkup segala sesuatu
secara luas baik itu komputerisasi maupun telekomunikasi.
Namun tahukah anda bahwa internet
tersebut memberikan dampak negatif bagi penggunanya, khususnya dikalangan
remaja? Apalagi pengguna internet yang berlebihan dapat merubah pola hidup
masyarakat menjadi negatif, terutama bagi para remaja berusia 8-12 tahun.
Bahkan media masa di Indonesia menyoroti kecenderungan meningkatnya korban
remaja akibat penggunaan facebook, dan Komisi Perlindungan Anak paling tidak
mencatat 100 laporan pengaduan dengan korban anak-anak dan remaja akibat
penggunaan negatif interaksi dunia maya.
Dampak negatif ini tidak lain berasal
dari adiksi (ketergantungan) pada permainan online, cybersex, role-playing
fantasi. Kerancuan identitas inpun disorot sebagai dampak buruk penggunaan
internet, ancaman lainnya adalah bullying, child pornography dan penyebaran
pedophilia melalui internet. berbagai dampak negatif tersebut diduga karena
efek anonimitas di dunia maya. Bahwa godaan anonimitas, multiplisitas dan
invisibility yang terjadi saat pembuatan identitas online menjadi faktor
penyebab berbedanya perilaku seseorang didunia maya.
Terlepas dari berbagai sorotan dampak
negatif interaksi diri dan internet terdapat pula dampak positif penggunaan
internet. Analisis situs pribadi gadis remaja yang dilakukan oleh Stern (2002)
menunjukkan bahwa internet memberikan kesempatan yang baik bagi anak-nak untuk
mengekspresikan diri serta mengembangkan pengertian sosial dan seksual.
Lidia Sandra mengungkapkan ekspresi diri
melalui identitas online konsisten dengan teori-teori pembentukan sosial.
Identitas online dapat digunakan untuk mengeksplorasi aspek-aspek diri,
memfasilitasi kesadaran diri yang lebih besar dan menjadi katalis untuk
perubahan positif. Bahkan identitas online justru memfasilitasi flexible selves
seseorang yang merupakan adaptasi yang wajar dan perwujudan eksplorasi diri.
Dunia maya juga memfasilitasi keterbukaan emosional di ruang maya yang membuat
individu mampu mengekspresikan diri dan dimengerti. "Hubungan yang berarti
terbentuk di dunia maya, kerena media ini secara natural memfasilitasi individu
memaparkan diri lebih intim denga mediasi layar dan nama samaran," ungkap
perempuan kelahiran Pasuruan, 5 Juli 1975 saat mempertahankan desertasi
"Dinamika Psikologis Interaksi Konsep Diri dan Identitas Online".
Didampingi promotor Prof. Drs. Koentjoro,
M.Bsc., Ph.D dan ko-promotor Prof. Dr. Saifuddin Azwar, M.A dan Prof. Drs.
Adrianus Meliala, M.Si, M.Sc, Ph.D, Lidia Sandra berkesimpulan aktivitas
interaksi dapat dikelompokkan menjadi tiga tipe, yaitu instrumental, sosial dan
hiburan. Sementara Aktivitas terbesar pada pengguna internet di Indonesia
adalah sosial komunikasi. Sedangkan dampak interaksi berkarakter paradoksial,
seperti pisau bermata dua, yaitu dapat meningkatkan atau menurunkan
kesejahteraan psikologis. Bahwa dampak yang dirasakan oleh individu akan
menjadi feedback bagi konsep diri untuk melakukan evaluasi terus menerus dalam
memilih identitas online yang lebih sesuai. "Didapatkan titik awal dan
akhir siklus tumpang tindih, yaitu upaya pencapaian kesejahteraan psikologis
melalui evaluasi diri terus menerus terhadap identitas yang dipilih,"
papar Lidia Sandra yang dinyatakan lulus program doktor Fakultas psikologi UGM
dengan predikat cumlaude. (Humas UGM/ Agung).
B. Aspek demografis dari individu
pengguna internet
-
Pengaruh Gender
Gender dalam sosiologi mengacu
pada sekumpulan ciri-ciri khas yang dikaitkan dengan jenis
kelamin individu (seseorang) dan diarahkan pada peran sosial atau
identitasnya dalam masyarakat. WHO memberi batasan gender sebagai
“seperangkat peran, perilaku, kegiatan, dan atribut yang dianggap layak bagi
laki-laki dan perempuan, yang dikonstruksi secara sosial, dalam suatu
masyarakat.
Pengaruh gender di internet pada umumnya
wanita yang sering bermain dengan internet, misalnya facebook, twitter dan
lain-lain. Wanita selalu memposting lebih banyak daripada pria, karena wanita
terlalu sensitive pada apa yang sedang terjadi dan sangat emosional. Pada pria
lebih cenderung ke forum atau game online. Pria juga senang berjam-jam untuk
melakukan hal itu. Internet juga bisa membuat para pria terpengaruh oleh
fashion jaman sekarang. Contohnya dari Korea, bisa saja mereka membuat para
pria mengenakan fashion itu, tetapi dari sudut pandang wanita fashion itu tidak
cocok untuk mereka yang pria jantan, contohnya dari gaya rambut. Jaman sekarang
para pria banyak yang mengikuti gaya rambut dari negara luar, padahal gaya
rambut itu membuat mereka terlihat seperti wanita. Semakin berkembangnya
internet dan globalisasi membuat banyak yang pria seakan-akan menjadi wanita
dan wanita seperti pria.
- Pengaruh Usia
Internet juga membawa pengaruh yang signifikan bagi semua kalangan. Oleh karena itu, tidak hanya orang dewasa saja yang sudah mengenal internet tapi anak-anak juga, bahkan mereka sudah bisa menggunakannya secara langsung.
- Pengaruh Usia
Internet juga membawa pengaruh yang signifikan bagi semua kalangan. Oleh karena itu, tidak hanya orang dewasa saja yang sudah mengenal internet tapi anak-anak juga, bahkan mereka sudah bisa menggunakannya secara langsung.
Sebenarnya internet memberikan fungsi secara berlawanan, khususnya bagi
anak-anak karena di satu sisi internet memberikan dampak positif namun di sisi
lain terdapat dampak negatifnya.
Jika dilihat dari sisi positif,dunia internet sangat berarti bagi anak-anak karena dengan internet anak bisa mencari ilmu pengetahuan atau informasi apa saja dari situs-situs yang dikunjunginya tanpa ada batasan jarak dan waktu. Selain itu manfaat lain dari internet adalah anak-anak bisa berlatih surat-menyurat dalam bentuk email, saling berbincang atau berkomunikasi dengan yang lainnya dan bisa menambah teman dari berbagai belahan dunia, juga dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan semangat belajar pada anak misalnya dengan memanfaatkan software yang menarik agar minat belajar anak tersebut menjadi tergugah.
Disamping lain internet juga terdapat sisi negatifnya. Kebanyakan dari anak-anak memiliki rasa ingin tahu dan penasaran yang sangat besar terhadap apa yang baru mereka kenal atau temui. Bisa saja tanpa sengaja seorang anak membuka sebuah situs orang dewasa yang tidak layak mereka lihat. tentunya itu dapat berakibat buruk pada anak tersebut dan mungkin mempengaruhi perkembangannya. Selain itu dampak negatif lain adalah, anak bisa kecanduan internet atau game online yang akan membuat anak tersebut menjadi malas dan tidak mengenal waktu. Jadi seharusnya anak-anak diberikan pengawasan dari orang tua dalam menggunakan internet, sehingga anak dapat diarahkan ke-hal yang lebih positif dan dapat terhindar dari dampak negatif.
Pemanfaatan Internet tentu harus di sesuaikan dengan tingkat usia anak. Usia anak SD rata-rata berkisar antara 7-13 tahun. Dan tingkatan itu semua memiliki cara penanganan yang berbeda. Berikut tahap pengenalan Internet pada anak sesuai tingkat usianya :
Jika dilihat dari sisi positif,dunia internet sangat berarti bagi anak-anak karena dengan internet anak bisa mencari ilmu pengetahuan atau informasi apa saja dari situs-situs yang dikunjunginya tanpa ada batasan jarak dan waktu. Selain itu manfaat lain dari internet adalah anak-anak bisa berlatih surat-menyurat dalam bentuk email, saling berbincang atau berkomunikasi dengan yang lainnya dan bisa menambah teman dari berbagai belahan dunia, juga dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan semangat belajar pada anak misalnya dengan memanfaatkan software yang menarik agar minat belajar anak tersebut menjadi tergugah.
Disamping lain internet juga terdapat sisi negatifnya. Kebanyakan dari anak-anak memiliki rasa ingin tahu dan penasaran yang sangat besar terhadap apa yang baru mereka kenal atau temui. Bisa saja tanpa sengaja seorang anak membuka sebuah situs orang dewasa yang tidak layak mereka lihat. tentunya itu dapat berakibat buruk pada anak tersebut dan mungkin mempengaruhi perkembangannya. Selain itu dampak negatif lain adalah, anak bisa kecanduan internet atau game online yang akan membuat anak tersebut menjadi malas dan tidak mengenal waktu. Jadi seharusnya anak-anak diberikan pengawasan dari orang tua dalam menggunakan internet, sehingga anak dapat diarahkan ke-hal yang lebih positif dan dapat terhindar dari dampak negatif.
Pemanfaatan Internet tentu harus di sesuaikan dengan tingkat usia anak. Usia anak SD rata-rata berkisar antara 7-13 tahun. Dan tingkatan itu semua memiliki cara penanganan yang berbeda. Berikut tahap pengenalan Internet pada anak sesuai tingkat usianya :
USIA 4 S/D 7 TAHUN
Anak mulai tertarik untuk melakukan eksplorasi sendiri. Meskipun demikian, peran orang tua masih sangat penting untuk mendampingi ketika anak menggunakan Internet. Dalam usia ini, orang tua harus mempertimbangkan untuk memberikan batasan-batasan situs yang boleh dikunjungi, berdasarkan pengamatan orang tua sebelumnya. Untuk mempermudah hal tersebut, maka orang tua bisa menyarankan kepada anaknya untuk menjadikan sebuah direktori atau search engine khusus anak-anak.
USIA 7 S/D 10 TAHUN
Dalam masa ini, anak mulai mencari informasi dan kehidupan sosial di luar keluarga mereka. Inilah saatnya dimana faktor pertemanan dan kelompok bermain memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kehidupan seorang anak. ada masa ini, fokus orang tua bukanlah pada apa yang dikerjakannya di Internet, tetapi berapa lama dia menggunakan Internet.
USIA 10 S/D 12 TAHUN
Pada masa pra-remaja ini, anak yang membutuhkan lebih banyak pengalaman dan kebebasan. Inilah saat yang tepat untuk mengenalkan fungsi Internet untuk membantu tugas sekolah ataupun menemukan hal-hal yang berkaitan dengan hobi mereka. Pada usia ini, sangatlah penting untuk menekankan konsep kredibilitas. Anak-anak perlu memahami bahwa tidak semua yang dilihatnya di Internet adalah benar dan bermanfaat, sebagaimana belum tentu apa yang disarankan oleh teman-temannya memiliki nilai positif.
USIA 12 S/D 14 TAHUN
Inilah saat anak-anak mulai aktif menjalani kehidupan sosialnya. Bagi yang menggunakan Internet, kebanyakan dari mereka akan tertarik dengan online chat (chatting). Masa ini merupakan masa yang tepat bagi kebanyakan orang tua untuk bercerita dan berbagi informasi tentang hal-hal seksual kepada anaknya. Tetapi di sisi lain, pemasangan software filter secara diam-diam ataupun tanpa persetujuan sang anak, bisa berdampak pada timbulnya resistansi sang anak kepada orang tua.
USIA 14 S/D 17 TAHUN
Masa ini adalah masa yang paling menarik dan menantang dalam kehidupan seorang anak remaja dan orangtua. Seorang remaja akan mulai matang secara fisik, emosi dan intelektual. Mereka haus akan pengalaman yang terbebas dari orangtua. Ikatan-ikatan dengan keluarga tidak terlalu diperketat lagi, tetapi tetap tidak menghilangkan peranan pengawasan orangtua.
- - Pengaruh Budaya
Keluar masuknya kebudayaan – kebudayaan asing melalui media massa sebenarnya
dapat membentuk masyarakat yang majemuk, dinamis dan akhirnya membuat identitas
kebangsaan semakin kuat dan mengakar dalam benak masyarakat sehingga dapat
memperkaya kekayaan cultural suatu bangsa. Namun demikian proses pembetukan
identitas nasional bukan merupakan sesuatu yang sudah selesai pada titik
tertentu, tetapi sesuatu yang terbuka dan terus berkembang mengikuti
perkembangan jaman. Akan terjadi pergeseran nilai dari identitas itu sendiri
apabila identitas itu tidak dapat di jaga dan dilestarikan, dan pada akhirnya
mengakibatkan identitas global menguasai nilai – nilai identitas nasional itu
sendiri.
Dalam hal ini pengaruh media massa dalam penyebaran identitas sebuah bangsa dan akhirnya membentuk identitas baru sangatlah kuat. Tanpa media cetak ataupun elektronik niscaya persebaran identitas tidak akan sekuat saat ini. Mereka memegang kunci bagi masuk serta keluarnya suatu kebudayaan. Karena media massa adalah jalan bagi masuknya pengaruh dari luar maka media massa juga harus mampu menjadi filter bagi masuknya pengaruh – pengaruh tersebut.
Dalam hal ini pengaruh media massa dalam penyebaran identitas sebuah bangsa dan akhirnya membentuk identitas baru sangatlah kuat. Tanpa media cetak ataupun elektronik niscaya persebaran identitas tidak akan sekuat saat ini. Mereka memegang kunci bagi masuk serta keluarnya suatu kebudayaan. Karena media massa adalah jalan bagi masuknya pengaruh dari luar maka media massa juga harus mampu menjadi filter bagi masuknya pengaruh – pengaruh tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar